Rabu, 23 Maret 2016

[TUJUAN] Pulang

"piou... pi... pi" "PIIIIIIII!!!!" Fizzie terbang ke angkasa, sang makhluk berbentuk gumpalan rambut bundar sempurna membentangkan sayap-sayap mekaniknya lebar-lebar. Daratan merah dan lautan darah menjadi terang seketika dengan Amazing Vitality dari Fizzie, kemampuan meningkatkan stamina dan semangat orang-orang yang ia support di sekelilingnya. Luka-luka yang menganga di pipi dan lengan kiri ku terasa lebih kebal, efek kemampuan Fizzie benar-benar seperti obat bius...! Walau hanya sementara tapi itu cukup untuk menambah lama bertahan kami. "aaa...hhh..." Sesosok manusia dengan tubuh separuh mutan berjalan perlahan menyeret gada besi besar miliknya ke arah ku. Ia tak bersuara. "...hhhhhh" Desah ku mengambil nafas dalam-dalam. Aku merendahkan posisi tubuh, melebarkan kaki, mencondongkan badan kedepan dan mengangkat ke dua tangan ku ke depan badan. Aku memejamkan mata, bersiap. "...." Ku tahan nafas di dada. Ke dua telapak tangan mengepal keras, mata terbuka mengunci target besar yang bergerak lamban. Kaki ku hentakkan hingga melontarkan aku ke udara dan bersiap menghajar mutan dari atas. Belum sempat mutan itu mengangkat gada besinya, aku mendaratkan tendangan tumit diatas kepalanya diiringi teriakan ku keras-keras, "AKU MAU PULAAAANGGG!!!" Tubuhnya terhempas ke tanah, ku habisi ia dengan Amazing Punch. Kemampuan khusus ku di dunia ini. Dunia yang mulai mati. Salju kemerahan disekitar ku. Hhhh... Entah sudah berapa lama aku tidak menghiraukan salju yang dulu indah. Aku berdiri sejenak ditengah berpeperangan yang sedang berkobar. Awalnya aku tidak perduli jika hidupku berakhir di dunia yang runtuh perlahan-lahan. Dunia yang secara ajaib tercipta dari imajinasi manusia. Kini telah hancur karena ke egoisan penciptanya. Ketika sang Imajinasi menjadi hidup dan berusaha menutup dirinya, manusia mengamuk dan berupaya mengambil alihnya lagi. Namun dunia itu kini harus tertidur selamanya. Jika tidak, entah berapa banyak manusia terjebak dan tidak dapat kembali ke tempat asalnya. Dunia nyata dimana jika kau tak sanggup untuk meneruskannya, pilihanmu adalah... mati. Aku tidak membenci dunia imajinasi ini, namun aku sudah tidak lagi menyukainya. Dengan menjebakku, Ia mengajarkan tentang pentingnya memperjuangkan hidup ku. Aku harus pulang... jika tidak, aku tidak dapat melangkah maju lagi.

4 komentar:

  1. Maaf... saya ngga sempet mikirin nama skill karena itu bakalan lebih lama daripada bikin paragraf 5 baris...

    BalasHapus
    Balasan
    1. welkambek Cryp. ini cerita tentang MMORPG ya?

      Hapus
    2. yay mas, ini.. fantasi sih, mirip2 standar anime tentang orang-orang yang terjebak di dunia maya

      Hapus
  2. Menarik ih, gw suka. Sayang latar tempat kurang terestablish, jadi pembaca ga bisa ikut meliar bersama karakter, padahal ceritanya cukup liar. Tapi ini captivating banget. Pendek ih, pengen tahu kelanjutannya.

    BalasHapus