Jumat, 22 Januari 2016

Air

Pukul 5 pagi hari, sebelum matahari muncul aku harus sudah bangun karena ibu sudah lebih dulu bangun. Aku pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu, ia tak sepenuhnya kamar mandi karena kadang dipakai ibu mencuci baju, aku kencing, ibu mencuci piring-piring kotor dan lain-lain, bisa dibilang ini salah satu ruang kerja Ibu. Segera aku kembali ke kamar, membentangkan sajadah dan memulai sholat shubuh agar tidak dimarahin ibu.

Sebut saja aku Iman, kali ini usiaku sebelas tahun dan duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar, kadang aku duduk di mejanya juga sih biar keliatan keren. Beginilah kegiatan ku dipagi hari sebelum berangkat sekolah, salah satu yg cukup berat adalah menuhin tong air.

"Sluurrrrr,,,, PLAKK !!," ember melaju ke dasar sumur. Suaranya nyaring, Aku suka.
"PELAN-PELAN NIMBA AIRNYA!!," Ibu sewot. Aku mengangguk dan besok mengulanginya lagi

Sambil menuhin tong air, aku pun harus menyiram tanaman milik Ayah, Aku lebih sering memanggilnya Bapak. Bapak senang berkebun, halaman rumah dipenuhi dengan bunga dan tanaman-tanaman yang sebagian besar ditanam di pot-pot yang terbuat dari barang-barang bekas dari mulai ember bekas sampai kaleng cat, Bapak ku memang rajin, tapi karena beliau sibuk maka akulah yang secara otomatis ditunjuk sebagai gantinya. Aku nggak bisa mengelak, bagian bermain air ini ga bisa dilewatkan.

Hanya itu?, tentu tidak. Setelah itu aku masih harus mengepel lantai yang basah karena tadi aku main air. Belum tentu bersih, tapi yang penting jangan terlalu basah nanti kena marah lagi. Capek ?, tentu saja, tapi sebagai anak yang baik dan sholeh aku harus melakukan semua ini demi membantu orang tua.

Pukul 7 pagi lebih, aku baru datang ke sekolah, pintu kelas sudah tertutup tidak boleh dulu masuk, sudah berkali-kali aku terlambat datang ke sekolah, alasan apapun tidak diterima oleh Bu Guru.



Bandung,22 Januari 2016

2 komentar:

  1. Voicenya bagus. Apa itu ‘voice’? ‘Voice’ dalam literature adalah kepribadian karakter yg bener-bener menonjol, style, dan point of view. Citra bisa mencontoh ini. Jeiman berhasil membuat karakternya nakal (dia suka mengganggu ibunya dengan suara ember di sumur) tapi juga agak santai dan tidak mudah untuk stress (dia menceritakan keterlambatan ke sekolahnya dengan ringan). Si Iman punya cara pandang yang unik terhadap dunianya, dan ini bisa membantu pembaca bersimpati pada dunianya. Kalau kisah ini panjang, sepertinya Iman bisa jadi karakter yang baik untuk menuntun pembaca menghadapi berbagai petualangan dia.

    Problemnya mungkin strukturisasi aja. Paragraf-paragraf awal masih kurang rapih dan all over the place. Makin ke bawah ceritanya makin terstruktur, tapi harap diingat bahwa paragraph-paragraf awal lah yang menentukan pembaca akan tertarik atau ngga. Saran gw beri sesuatu yang hooking up di awal. Kalau Iman bangun jam 5, apa yang bikin dia bangun: alarm? Suara ibunya? Ini bisa ngasih efek komedik. Sayang kalau tidak dimanfaatkan.

    Pangkas lagi hal-hal yang kurang penting untuk pembuka cerita. “kadang aku duduk di mejanya juga sih biar keliatan keren,” Meja apa? Meja tulis? Meja jahit? Meja setrika? Apa yang membuat Iman berpikir ‘duduk di atas meja’ itu keren? Apa yang jadi syarat untuk Iman agar sebuah tindakan dianggap oleh dia sebagai keren? Mungkin lu tau kenapa Iman nganggep itu keren, tapi pembaca kan ngga. Bisa jadi dia meniru pose artis kesukaannya (akan membantu membangun karakter dia sebagai anak yang suka genre film tertentu), atau meniru iklan tertentu (bisa dikembangin jadi dia punya daya ingat yang tinggi). Kalau lu merasa bagian ini penting untuk kelanjutan narasi, ungkapkan motivasinya. Kalau lu merasa ini menyetop laju cerita, jangan diungkapkan dulu, bisa lu singgung nanti ketika kita sudah lebih kenal sama Iman (kalau mau jadi cerita panjang).

    Semua manusia punya motivasi yang ngaruh ke tingkah lakunya. Kenapa Batman gak mau pake senjata api (orang tuanya meninggal krn ditembak), kenapa Rey gak mau pergi dari Jakku (SPOILER: *** ******** ***********). Ga usah diungkapkan dulu seluruh motivasinya, tapi kalau lu sudah punya ini dalam bayangan, akan lebih cakep lagi lu membangun narasinya.

    Semoga membantaaaaiii <3

    BalasHapus
  2. Yupz ,, masih sering bingung harus mulai dari mana dulu,, :D
    tapi, makasih banget buat masukannya, mudah-mudahan bisa saya aplikasikan di tulisan saya berikutnya :D

    BANTTTAAAIII
    ..

    BalasHapus